Saat ini saya benar-benar dalam masa yang dilingkupi kemalasan. Produktivitas menurun. Rasa malas meningkat. Dua bulan terakhir saya fokuskan diri untuk mengembangkan startup dengan tim dan menyelesaikan beberapa proyek kecil pembuatan web serta menjadi penulis bulanan artikel pembelajaran bahasa inggris. Hampir tidak ada waktu untuk digunakan menyelsaikan target pembelajaran sesuai komitmen di awal tahun.
Dari situ, saya tersadar satu hal. Manusia hanya makhluk yang pandai membuat segudang rencana. Tapi soal realisasi, manusia hampir tak bisa membuatnya 100% sesuai rencana. Saya akui, rencana saya tidak akan pernah 100% terlaksana. Paling tidak saya sudah berusaha (pembelaan diri :D). Bulan lalu seharusnya saya menyelesaikan pembelajaran mengenai dasar pemrograman ruby, python maupun bahasa pemrograman populer saat ini. Sulit sekali untuk fokus ke sana. Pasalnya memang dibutuhkan fokus lebih untuk memuat semua materi besar tersebut sementara saat ini, fokus saya terbagi ke berbagai hal.
Meskipun sulit sekali memfokuskan diri ke sana, saya tetap sekuat tenaga menyempatkan diri bersinggungan dengan beberapa dasar pemrograman. Python dan Ruby merupakan hal yang tidak asing bagi saya. Beberapa waktu yang lalu saya telah menyempatkan diri berinteraksi dengan Python dan ruby walaupun hanya sebatas dasar-dasar seperti pengenalan variabel, programming style dan beberapa tentang mencetak output. Sangat dasar sekali. Saya sempat juga membiasakan diri dengan membaca beberapa ebook ruby dan buku hasil pinjam dari teman.
Karena saya sangat sering berinteraksi dengan web framework, saya memutuskan untuk menginstal Django (python web framework) dan Ruby on Rails (Ruby web framework). Menginstal keduanya memerlukan effort yang lumayan. Karena tidak dipungkiri, GNU/Linux Ubuntu saya bisa dibilang cukup uzur ( Ubuntu Studio 15.10 ). Serta banyak paket-paket/ modul python maupun ruby yang usang. Saya pun mencari referensi untuk mengatasi masalah ini. Untuk python, memang tidak begitu sulit, mengingat python sangat akrab dengan GNU/Linux. Saya sedikit kewalahan memasang RoR 4, dikarenakan integrasi ruby, gems dan bundle yang usang. Akhirnya saya menemukan solusi tentu di situs sejuta programmer stackoverflown yang menyarankan untuk menginstall rvm. rvm (ruby version manager) memudahkan kita untuk berganti versi ruby dengan mudah.
Kedua framework tersebut berjalan lancar pada localhost dan seketika itu, saya tinggal :D . Ya, cuma itu yang bisa saya lakukan. Namun, Akhir-akhir ini, semangat ngoding saya agak menurun. Mungkin karena juga penghasilan yang tidak stabil. Namun, banyak pengalaman yang saya dapatkan. Bukan soal IT, tapi soal kehidupan. Saya tidak bisa bicara banyak soal kehidupan di sini. Yang jelas, saya berusaha menata kembali strategi masa depan saya. Entah itu tetap sebagai Freelancer dengan kualitas dan professionalitas atau Allah punya rencana yang lebih baik. Yang jelas saya juga ingin menikah :D
Semoga menginspirasi
Muhammad Irwan Andriawan
Comments
Post a Comment